Minggu, 19 Desember 2021

LAPORAN UNJUK KERJA RTL DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH JENJANG SMP KAB LAMPUNG TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu upaya untuk menjadikan sekolah menjadi berkualitas baik pada lulusan, proses kegiatan pembelajaran dan kelengkapan sarana prasarana sekolah diperlukan seorang Kepala Sekolah yang memiliki dedikasi yang tinggi dan memiliki kompetensi yang baik.   Berdasarkan permendikbud no 6 tahun 2018, kompetensi Kepala Sekolah meliputi kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan dan sosial.

Untuk mengembangkan 5 kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah maka seorang Calon Kepala Sekolah harus mengikuti suatu diklat yang dilaksanakan oleh LPPKSPS melalui LPMP.   Diklat Calon Kepala Sekolah meliputi 4 tahap, yaitu :

  1. On The Job Training 1 dilaksanakan selama 20 JP dilakukan untuk mendalami materi-materi yang terkait dengan kompetensi kepala sekolah.
  2. In Service Training 1 dilaksanakan selama 50 JP dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di sekolah terkait dengan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.
  3. On The Job Training 2 dilaksanakan selama 200 JP dilakukan untuk melaksanakan Rencana Tindak Lanjut berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang ada di sekolah.  Kegiatan ini meliputi 2 hal, yaitu Rencana Proyek Kepemimpinan, Kajian Manajerial di sekolah asal dan sekolah magang serta Peningkatan Kompetensi berdasarkan hasil AKPK terendah.
  4. In Service 2 dilaksanakan selama 30 JP dilakukan untuk mengevaluasi dan refleksi hasil kegiatan RTL yang telah dilakukan.

Pada tahap On The Job Training 2 ini,saya sebagai calon kepala sekolah melakukan 3 kegiatan    yaitu, Melaksanakan RPK dengan melakukan workshop Pengembangan Media Pembelajaran  Melalui Aplikasi Canva di sekolah sendiri, SMP Satya Dharma Sudjana, Melakukan Kajian Manjerial dengan menganalisis Raport mutu sekolah di sekolah sendiri, SMP Satya Dharma Sudjana dan sekolah magang, yaitu SMPN 1 Terbanggi Besar dan Melakukan kegiatan peningkatan kompetesi berdasarkan hasil AKPK terendah, yaitu Supervisi di sekolah magang.

 

B.  TUJUAN PELAKSANAAN OJT 2

Adapun tujuan pelaksanaan On the Job Training 2 yang saya lakukan adalah sebagai berikut :

1.      Membiasakan calon kepala sekolah agar peka terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sekolah dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sekolah.

2.      Meningkatkan sikap, pengetahuan dan keterampilan pada diri calon kepala sekolah terkait dengan lima kompetensi yang harus dimiliki, yaitu kepribadian, mamajerial, kewirausahaan,supervisi dan sosial.

3.      Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menggerakkan seluruh stake holder yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan student wellbeing.

 

C.  HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dapat terwujud pada pelaksanaan kegiatan On the Job Training 2 adalah

dapat :

1.      Menumbuhkembangkan kepekaan  calon kepala sekolah terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sekolah dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sekolah.

2.      Meningkatnya sikap, pengetahuan dan keterampilan pada diri calon kepala sekolah terkait dengan lima kompetensi yang harus dimiliki, yaitu kepribadian, mamajerial, kewirausahaan,supervisi dan sosial.

3.      Meningkatnya kemampuan kepala sekolah dalam menggerakkan seluruh stake holder yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan student wellbeing.

 

 

BAB II PROFIL SEKOLAH

A.  SEKOLAH ASAL

SMP Satya Dharma Sudjana adalah sekolah yang terletak di dalam perkebunan tebu dan pabrik gula PT Gunung Madu Plantations (GMP), berjarak 50 km di sebelah utara dari Ibu Kota Kabupaten Lampung Tengah atau 100 km di sebelah utara dari Ibu Kota Provinsi Lampung, tepatnya terletak di Jalan Raya Menggala, KM 90, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. SMP Satya Dharma Sudjana merupakan satu-satunya SMP yang berada di dalam lokasi perkebunan PT GMP yang luasnya kurang lebih 36.000 ha.  SMP Satya Dharma Sudjana dengan NPSN 10801794 berdiri pada tanggal 25 Mei 1984 berdasarkan SK Ijin Operasional no 014/SK/V/YPGMP/1982 di atas tanah seluas 20.000 m2.  Saat ini SMP Satya Dharma Sudjana telah terakreditasi A dengan nilai 93,00.  Berikut adalah foto SMP Satya Dharma Sudjana.




B.SEKOLAH MAGANG

UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 1  Terbanggi Besar terletak di Jl. Budaya No.1 Poncowati  Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Sekolah pemerintah ini dibangun di atas tanah 18.380 m2 dan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri P dan K Republik Indonesia Nomor : K/B/III tanggal 14 Januari 1965. yang merupakan jawaban dan dambaan masyarakat desa Poncowati dan sekitarnya khususnya keluarga besar Transmigrasi Angkatan Darat (TransAD) akan kebutuhan layanan  pendidikan. Sekolah ini  terletak di sekitar pemukiman penduduk, mudah dijangkau, jauh dari kesibukan kota. Dilihat dari titik koordinat , UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Terbanggi  Besar terletak pada Lintang -4.897 dan Bujur 105.1935. Secara geografis letak UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Terbanggi Besar berbatasan :

    • Sebelah Utara dengan kediaman Bp. Hadi Suratman.
    • Sebelah Selatan dengan Jl. Ahmad Yani dan Lapangan Poncowati.
    • Sebelah Timur dengan kediaman Bp. Sumardi
    • Sebelah Barat dengan Jl. Budaya dan SMKN 1 Terbanggi Besar

Berikut adalah foto gedung SMPN 1 Terbanggi Besar.


 

BAB III

PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT

A.  PELAKSANAAN RENCANA PROYEK KEPEMIMPINAN (RPK)

 

1.      Judul RPK

Meningkatkan Minat dan Keaktifan Siswa dalam Prores Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Canva di SMP Satya Dharma Sudjana

 

2.      Tujuan

·         Meningkatkan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi       Canva.

·         Meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran dengan aplikasi canva

·         Meningkatkan pencapaian student wellbeing melalui pembelajaran dengan aplikasi canva.

 

3.      Indikator Keberhasilan

·          Peserta workshop dapat mengikuti kegiatan wokshop dengan peningkatan sebesar 75%.

·          Kompetensi CKS mengalami peningkatan sebesar 75 %.

·          Kegiatan RPK memberikan kontribusi bagi kemudahan peserta workshop dalam membuat media pembelajaran sebesar 75 %

·          Siswa menunjukkan minat belajar melalui aplikasi canva yang dibuat guru sebesar 75 %.

·          Siswa menunjukkan pencapaian student wellbeing sebesar 75 %.

 4.   Program Kegiatan

Peningkatan minat dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melalui pengembangan media pembelajaran menggunakan aplikasi canva di SMP Satya Dharma Sudjana.


5.    Langkah-langkah Kegiatan

a.    Siklus 1

 Persiapan Kegiatan

Sebelum pelaksanaan kegiatan Rencana Tindak Lanjut Proyek kepemimpinan (RPK) terlebih dahulu diadakan koordinasi dengan kepala sekolah terkait dengan rencana pelaksanaan kegiatan ini, dan selanjutnya diadakan sosialisasi kepada warga sekolah melalui rapat koordinasi yang dipimpin oleh kepala sekolah, dan pada tahap persiapan ini pula telah dibentuk kepanitiaan dan ditetapkan wakasek kurikulum bertindak selaku ketua panitia. Selanjutnya menetapkan jumlah peserta dan menentukan narasumber, dan langkah terakhir pada persiapan ini adalah menyusun panduan kegiatan, yang di dalamnya terdapat estimasi anggaran kegiatan serta jadwal pelaksanaan.

     b.  Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan workshop dilaksanakan pada waktu 2 hari, yaitu hari rabu dan kamis, tanggal 27-28  Oktober 2021 pukul 13.00 sampai 15.00 (setelah siswa pulang sekolah sehingga kegiatan pembelajaran tidak terganggu).

Pada hari pertama diawali dengan kegiatan pembukaan dengan susunan acara pembukaan sebagai berikut :

·         Pembukaan

·         Menyanyikan lagu Indonesia Raya

·         Menyanyikan Mars Lampung Tengah

·         Sambutan Kepala SMP Satya Dharma sudjana sekaligus membuka acara workshop

·         Doa

·         Penutup

 ·         Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

Berdasarkan pengisian instrumen yang dilakukan oleh peserta workshop sebanyak 15 orang guru, hasil rekapitulasi instrumen yang telah di isi oleh peserta dapat dijabarkan bahwa pada instrumen pelaksanaan kegiatan diperoleh skor 99,56 dengan huruf mutu A yang menunjukkan bahwa kegiatan telah terlaksana dengan sangat baik, pada instrumen evaluasi hasil kegiatan diperoleh skor 87,19 dengan huruf mutu A yang menunjukkan bahwa hasil kegiatan memberikan kontribusi yang baik bagi peningkatan kompetensi guru pada pengembangan media pembelajaran melalui penggunaan aplikasi Canva. Sedangkan pada instrumen peningkatan kompetensi kepala sekolah (dalam hal ini menilai calon kepala sekolah) diperoleh skor 88,63 dengan huruf mutu A yang menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan yang dimiliki calon kepala sekolah sudah baik.

HASIL KEGIATAN WORKSHOP

Berdasarkan hasil analisis  tersebut dapat dikatakan bahwa seluruh indikator pada kegiatan worshop telah tercapai dengan hasil yang baik, yaitu:

·         Guru dapat mengikuti kegiatan wokshop dengan ketercapaian hasil sebesar 99,67 %.

·         Kompetensi CKS mengalami pencapaian sebesar 94,47 %

·         Kegiatan RPK memberikan kontribusi bagi kemudahan guru dalam membuat media pembelajaran sebesar 95,68 %

·         Siswa menunjukkan minat belajar melalui aplikasi canva yang dibuat guru sebesar 87,88 % pada siklus 1 dan 90,50 % pada siklus 2 atau mengalami peningkatan sebesar 2,62 %

·         Siswa menunjukkan pencapaian student wellbeing sebesar 86,25 % pada siklus 1 dan 88,25 % pada siklus 2 atau mengalami peningkatan sebesar 2 %.

Berdasarkan hasil analisis  tersebut dapat dikatakan bahwa seluruh indikator pada kegiatan worshop telah tercapai dengan hasil yang baik, yaitu:

·             Guru dapat mengikuti kegiatan wokshop dengan ketercapaian hasil sebesar 99,67 %.

·             Kompetensi CKS mengalami pencapaian sebesar 94,47 %

·   Kegiatan RPK memberikan kontribusi bagi kemudahan guru dalam membuat media pembelajaran sebesar 95,68 %

·       Siswa menunjukkan minat belajar melalui aplikasi canva yang dibuat guru sebesar 87,88 % pada siklus 1 dan 90,50 % pada siklus 2 atau mengalami peningkatan sebesar 2,62 %

·         Siswa menunjukkan pencapaian student wellbeing sebesar 86,25 % pada siklus 1 dan 88,25 % pada siklus 2 atau mengalami peningkatan sebesar 2 %.

B.  PELAKSANAAN KAJIAN MANAJERIAL

1.  Pelaksanaan Kajian Manajerial

     a.  Persiapan

Dalam kegiatan melakukan kajian manajerial di sekolah asal, yaitu SMP Satya Dharma Sudjana dan sekolah magang, SMPN 1 Terbanggi Besar, hal-hal yang saya persiapkan  adalah :

·         Melakukan diskusi dengan kepala sekolah mengenai rencana kegiatan kajian manajerial terkait dengan raport mutu sekolah tahun 2020.

·         Melakukan sosialisasi program dengan bebrapa rekan guru yang akan saya libatkan pada kegiatan ini ( tim 8 standar)

·         Menyiapkan bukti nyata kondisi sekolah

·         Menyiapkan matrik kajian manajerial

      b.  Pelaksanaan

          Setelah melakukan persiapan untuk kegiatan kajian manajerial, saya melaksanakan kegiatan ini dengan mempelajari raport mutu SMP Satya Dharma Sudjana tahun 2020 dan rapot mutu SMPN 1 Terbanggi Besar,   saya melihat bagaimana kondisi nyata yang ada di sekolah dan mendiskusikannya dengan rekan-rekan sejawat yang terkait dengan kondisi ini.  Saya juga menggali potensi yang dimiliki sekolah untuk membuat rekomendasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan disekolah ini.  Hasil dari kegiatan yang saya lakukan saya masukkan kedalam matrik Kajian Manajerial.

 

C. PELAKSANAAN PENINGKATAN KOMPETENSI

Pelaksanaan peningkatan kompetensi dilaksanakan di sekolah magang, yaitu di SMPN 1 Terbanggi Besar dengan dengan melakukan peningkatan kompetensi bedasarkan nilai AKPK yang terendah.  Hasil AKPK saya yang terendah adalah kompetensi supervisi sehingga saya melakukan kegiatan untuk peningkatan kompetensi di bidang supervisi.  Tahapan yang saya lakukan adalah sebagai berikut.

1.  Persiapan

Dalam kegiatan melakukan Peningkatan Kompetensi sekolah magang, di SMPN 1 Terbanggi Besar,  hal-hal yang saya persiapkan  adalah :

·    Melakukan analisis hasil AKPK untuk menentukan kompetensi yang akan ditingkatkan di    sekolah magang.

·         Menyiapkan matrik peningkatan kompetensi yang akan digunakan.

·         Menyiapkan instrumen wawancara supervisi yang akan digunakan.

·  Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah di sekolah magang terkait dengan kegiatan peningkatan kompetensi.

2.. Pelaksanaan

            Setelah semua bahan yang akan digunakan selesai disiapkan, saya melakukan kegiatan peningkatan kompetensi supervisi di sekolah magang.  Kegiatan saya laksanakan selama 3 kali kunjungan.  Pada kunjungan pertama saya melakukan koordinasi dengan kepala SMPN 1 Terbanggi Besar selanjutnya saya dihubungkan dengan wakil kepala bidang kurikulum terkait dengan kegiatan wawancara dan studi referensi.  Pada kunjungan kedua saya masih melanjutkan untuk melakukan studi dokumen,  observasi kondisi sekolah dan melakukan wawancara dengan beberapa guru, TU dan siswa dan pada kunjungan ketiga saya menyerahkan hasil Peningkatan Supervisi untuk mendapat pengesahan dari kepala sekolah.


BAB IV

PENUTUP

A.    SIMPULAN

              Berdasarkan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan, Kajian Manajerial baik di sekolah asal maupun di sekolah magang dan Peningkatan Kompetensi di sekolah magang dapat saya simpulkan sebagai berikut.

1.      Kegiatan rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) yang dilaksanakan dapat meningkatkan kompetensi Calon Kepala Sekolah, baik pada kompetensi manajerial, kewirausahaan, supervisi, kepribadian dan sosial.

2.      Kegiatan RPK dapat meningkatkan kompetensi guru dalam hal pengembangan media pembelajaran menggunakan aplikasi canva dan menerapkannya pada kegiatan pembelajaran di kelas.

3.      Penerapan media pembelajaran menggunakan aplikasi Canva dapat meningkatkan keaktifan dan minat belajar siswa sehingga student wellbeing dapat tercapai.

4.      Kegiatan Kajian Manajerial (KM) yang dilaksanakan baik di sekolah asal maupun di sekolah magang dapat meningkatkan kemampuan Calon Kepala Sekolah dalam mengidentifikasi potensi atau kekuatan yang dimiliki oleh sekolah sehingga mempermudah dalam penyusunan program-program sekolah yang akhirnya dapat meningkatkan mutu sekolah.

5.      Kegiatan Peningkatan Kompetensi (PK) yang dilakukan di sekolah magang dapat meningkatkan kompetensi supervisi Calon Kepala Sekolah baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, refleksi dan tindak lanjut.

B.  SARAN-SARAN

              Berkenaan dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut.

1.      Kepada Calon Kepala Sekolah hendaknya terus mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya terkait dimensi-dimensi yang harus dimiliki sebagai kepala sekolah.

2.      Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru terus ditingkatkan agar dapat membantu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi sehari-hari sesuai dengan tupoksinya sebagai guru profesional.

Untuk menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, maka perlu pelatihan atau pembimbingan aplikasi pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar baik secara daring maupun luring dalam rangka meningkatkan prestasi peserta didik










Minggu, 10 Oktober 2021

 

AKSI NYATA 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJAR

 
PERISTIWA (FACT)

             ·         Latar belakang fakta

Kondisi pandemi mengubah pola pembelajaran di semua pendidikan.  Khusus untuk SMP Satya Dharma Sudjana, pembelajaran yang tadinya dilaksanakan secara tatap muka langsung dan terjadi interaksi aktif antara guru dan siswa harus diubah menjadi pembelajaran daring yang tetap menuntut terjadinya interaksi aktif antara guru dan siswa.

 Kondisi pembelajaran ini diatas dengan melakukan berbagai metode dan model pembelajaran, terutama pembelajaran yang memanfaatkan teknologi IT.  Disinilah letak masalahnya, tidak semua guru “melek” IT khususnya bagi guru-guru “sepuh”.  Mereka sangat kesulitan untuk berdaptasi dengan tenologi dalam pembelajaran. 

Dengan berbagai diskusi dan pendekatan, akhirnya kami mendapatkan solusi untuk mengatasi kegalauan mengenai penerapan teknologi dalam pembelajaran daring.  Hal-hal yang kami lakukan adalah :

1.   Membentuk TIM Admin untuk membantu guru mengelola materi pembelajaran daring.

2.   Mengadakan IHT (In House Training) tentang penggunaan beberapa jenis teknologi dalam pembeajaran.

3.   Melakukan tutor sebaya, antara guru yang paham IT dan guru yang gaptek sesuai keperluan dan kondisi yang ada

·            Alasan aksi nyata

    Keputusan kami melakukan aksi nyata untuk mendapatkan solusi bagi pembelajaran daring antara lain :       

     1.   Untuk memberikan kemudahan akses belajar bagi siswa-siswi SMP             Satya Dharma Sudjana yang harus belajar dari rumah karena kondisi          pandemic.

2.   Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran sehingga belajar menjadi lebih mudah, nyaman dan menyenangkan bagi siswa.

3.   Menjadikan ajang belajar bagi seluruh guru untuk dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. 

             ·         Kegiatan aksi nyata yang dilakukan adalah :

1.   mengadakan rapat guru untuk menentukan jenis aplikasi yang akan digunakan, yaitu kami sepakat menggunakan LMS Moodle yang memang telah digunakan sebelum pandemic untuk kegiatan ulangan.

 

2.  Mengadakan IHT untuk mendalami LMS moodle bagi kegiatan pembelajaran

  

3.   Mengadakan tutor teman sebaya secara kondisional dengan membentuk tim Admin yang dipilih dari guru-guru yang lebih paham mengenai LMS Moodle.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERASAAN (FEELINGS)

Saya merasa keputusan  yang telah kami ambil dan  kamil akukan ini sudah tepat sasaran dalam rangka menyikapi pembelajaran di masa pandemi.  Dari hasil survey yang dilakukan terhadap siswa-siswa kami, sebagian besar dari mereka dapat memahami materi yang disampaikan melalui LMS moodle dengan baik.

 PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Pembelajaran yang dapat saya ambil dari peristiwa ini adalah bagaimana kita dapat mengambil keputusan dengan  cepat dan tepat untuk menyikapi suatu peristiwa yang terjadi secara mendesak.  Selain itu juga bahwa keputusan yang diambil haruslah keputusan yang berpihak pada siswa bukan pada kepentingan guru maupun sekolah.

 PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Walaupun pembelajarn secara daring telah berlangsung dengan baik, tetapi kami tetap melakukan berbagai variasi pembelajaran baik dari metode maupun media pembelajaran yang digunakan.  Kami juga tetap melakukan pengambilan keputusan-keputusan terkait dengan kondisi belajar di masa pandemic dengan tetap memperhatikan keberpihakan pada siswa.

 

Rabu, 17 September 2014